Stilet Untuk Pemasangan Ett. Sebagai pengaku ETT (Endo Tracheal Tube) membantu pemasangan ETT UKURAN * 43 mm (Dewasa) Untuk ETT No45 /50/55 dan seterusnya ke atas Ukuran di atas merupakan diameter atau panjang garis tengah dari stylet ENGLISH 5/5 (62).

Permenkes 75 Pages 51 100 Flip Pdf Download Fliphtml5 stilet untuk pemasangan ett
Permenkes 75 Pages 51 100 Flip Pdf Download Fliphtml5 from fliphtml5.com

2 Untuk pemberian pernafasan mekanik (dengan ventilator) Kebijakan Tindakan Pemasangan ETT ( Endotraceal Tube) dilakukan apabila terjadi kegawatan atau komplikasi pada tindakan anestesi (Peraturan Direktur RS Jiwa Daerah Surakarta tentang Kebijakan Instalasi) Prosedur 1 Posisikan pasien telentang dengan kepala ekstensi 2.

Teknik Intubasi Alomedika

Merk PAHSCO Harga tertera adalah harga 1 buah Digunakan untuk membantu pemasangan selang ETT (Endo Tracheal Tube) Tersedia 3 ukuran yakni diameter 22 mm (Bayi) 33 mm (Anak) 43 mm (Dewasa) Sterile siap pakai Jangan lupa mencantumkan ukuran yang diminta pada kolom catatan / keterangan 5/5 (6)Offer Count 1Category Alat Bantu Kesehatan.

Lab Ketrampilan Medik/PPDUNSOED

c Forceps (cunam) magill ( untuk mengambil benda asing di mulut) d Benzokain atau tetrakain anestesi lokal semprot e Spuit 10 cc atau 20 cc f Stetoskop ambubag dan masker oksigen g Alat penghisap lendir h Plester gunting jelli i Stilet LARINGOSKOP Ada 2 jenis laringoskop yang umum dipakai pada anak yaitu.

Perawat Samarinda: Prosedur Pemasangan ETT ( Intubasi )

Masukkan stilet ke dalam pipa ET Jangan sampai ada penonjolan keluar pada ujung balon buat lengkungan pada pipa dan stilet dan cek fungsi balon dengan mengembangkan dengan udara 10 ml Jika fungsi baik kempeskan balon.

Permenkes 75 Pages 51 100 Flip Pdf Download Fliphtml5

Prosedur Kerja Pemasangan ETT Pada Pasien Dewasa ~ Akatsuki

Jual Endotracheal Intubation Stylet / Mandrin ETT PAHSCO di

Jual Stylet Intubasi PAHSCO Dewasa Mandrin Utk ETT Kab

PEMASANGAN ETT (ENDOTRACHEAL TUBE)

PeralatanPosisi PasienPROSEDURALFollowUpPeralatan untuk intubasi endotrakeal yang rutin digunakan antara lain adalah 1 Monitor 2 Akses intravena 3 Oksimeter 4 Stetoskop 5 Kateter penghisap / suction 6 Oksigen sumber selang masker nasal kanul 7 Laringoskop dan blade Miller 8 Bag valve mask 9 Selang ETT dalam beberapa ukuran 10 Stilet 11 Spuit 10 cc 12 Alat saluran napas (berdasarkan preferensi dokter dan ketersediaan alat) introducer/stilet/bougie oropharyngeal tube nasopharyngeal tube supraglotic airway device laryngeal mask airway 13 Plester Peralatan lain seperti obatobat anestesi (misalnya ketamine propofol suksinilkolin rokuronium atau fentanyl) juga dapat disiapkan Metode manajemen jalan napas lain seperti masker laring (laryngeal mask) atau krikotiroidektomi juga harus siap dilakukan jika intubasi gagal dilakukan Penggunaan teknologi video laryngoscopesebaiknya digunakan bila tersedia karena akan sangat mempermudah prosedur intubasi[127] Posisi pasien saat intubasi endotrakeal ataupun manipulasi jalan napas lainnya sangat penting dalam menentukan kemudahan serta keberhasilan tindakan yang akan dilakukan Posisi yang dianjurkan adalah sniffing position pada pasien tanpa penyulit Bila terdapat kelainan servikal maka kepala harus diletakkan dalam posisi netral Apabila pasien memiliki obesitas morbid posisikan kepala 30odengan bantal pengganjal Kepala dapat direposisi hingga glottis mudah terlihat[12] Prosedur intubasi endotrakeal umumnya dilakukan dengan teknik RSI Teknik ini dilakukan dengan 1 Preoksigenasi 2 Premedikasi 3 Proteksi dan posisi 4 Intubasi 5 Konfirmasi[13] Preoksigenasi Preoksigenasi merupakan proses penting yang harus dilakukan Berikan pasien 100% oksigen via masker nonrebreather selama 35 menit Hal ini dilakukan untuk menghilangkan nitrogen (denitrogenisasi) dan memberikan cadangan oksigen sehingga dapat memperpanjang durasi apnea aman / safe apnea Proses ini sebaiknya dilakukan tanpa ventilasi tekanan positif Ventilasi dengan bagvalvemaskjuga sebaiknya dihindari dan hanya dilakukan apabila saturasi oksigen < 90%[138] Medikasi Medikasi untuk intubasi terbagi menjadi 3 premedikasi induksi dan agen paralitik Premedikasi Premedikasi tidak umum dilakukan Jika diperlukanobat premedikasi yang dapat diberikan adalah lidocaine (15 mg/kgBB/IV) atau atropine Induksi Jika diberikan premedikasi induksi dilakukan setelah pemberian obatobat pre Followup atau manajemen pasca intubasi yang harus dilakukan pasca intubasi endotrakeal antara lain adalah 1 Fiksasi tuba endotrakeal 2 Ventilasi mekanik 3 Pemantauan fungsi jantung dan paru 4 Pemantauan tekanan darah Apabila terdapat hipotensi dapat diberikan bolus kristaloid intravena atau vasopressor Persiapan untuk melakukan ekstubasi juga perlu dilakukan[12].